Contoh Akulturasi Budaya Hindu Budha Di Indonesia
1.Manusia Makhuk Berbudaya
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna,jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.Kesempurnaan
tersebut karena manusia dilengkapi oleh Sang pencipta dengan akal, nurani dan
kehendak yang terdapat pada manusia, sehingga manusia disebut sebagaimakhluk
berbudaya .
Akal (ratio) merupakan daya
cipta berfungsi sebagai alat berfikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi
.Dengan kecerdasan akalnya manusia dapat menilai berbagai fakta, peristiwa atau
sesuatu yang dianggap baik dan benar, kemudian diterima oleh akal sebagai nilai
kebenaran atau nilai kenyataan, sedangkan hal yang salah akan ditolak oleh akal
.
Nurani (consciense) sebagai
daya rasa berfungsi untuk merasakan sesuatu, menentukan kata hati, dan sumber
kesenian .
Macam macam
contoh
Akulturasi Budaya Islam, Hindu-Buddha,
dan Asli :
- Masuknya
suatu kebudayaan asing ke dalam lingkup suatu masyarakat dapat menimbulkan
tiga kemungkinanm, yaitu : kedua
kebudayaan itu akan berakulturasi, berjauhan, atau salah satu hancur.
Unsur-unsur yang dapat mempersatukan tradisi sejarah Indonesia berasal
dari unsur lokal, Hindu-Budha, dan Islam Unsur-unsur tersebut saling
berakulturasi dan membentuk perpaduan budaya di Indonesia
- Akulturasi
adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia
dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan
asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam
kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan
kelompok itu sendiri. Akulturasi
- Budaya
Asli / Tradisi Lokal Bangsa Indonesia sebenarnya mempunyai unsur-unsur
budaya Indonesia asli. Selain itu, juga telah mengenal kebudayaan Macro
& Micro Cosmos, yang merupakan keyakinan adanya supranatural atas
kehidupan bumi. Kepercayaan dan tradisi lokal dalam masyarakat yang masih
terdapat sisa-sisa tradisi meghalithikum (adalah kebudayaan yang
menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar, seperti menhir adalah tugu
yang melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda pujaan. Dolmen
adalah bentuknya seperti meja batu berkakikan tiang satu dan merupakan
tempat sesaji). Pada dasarnya tertumpu pada keyakinan tentang adanya
aturan tetap yang mengatasi segala yang terjadi dalam alam dunia. Tradisi
kepercayaan dan sistem sosial budaya adalah produk masyarakat lokal dalam
menciptakan keteraturan. Seperti tradisi lokal itu adalah melakukan
upacara adat, menghadirkan tata cara menanam dan memanen, melakukan
selamatan serta melakukan upacara peralihan hidup.
- Contoh
Tradisi Lokal : • Di Tapanuli, kepercayaan lokal dikenal dengan nama
parmalim atau agama si Raja Batak. Di Kepulauwan Mentawai disebut
Sabulungan, di Dayak disebut Kaharingan, di Toraja disebut Aluk to dolo.
Di Sulawesi Tengah di sebut Parandangan, di Sumbawa disebut Baramarapu, di
Nias disebut Ono niha. Di Sika (Maumere) disebut Ratu bita bantara.
Kepercayaan lokal tersebut memang berbeda di setiap daerah, hal itu
menunjukkan keragaman budaya yang ada di Indonesia. • Masyarakat Jawa
telah mengenal cerita wayang yang merupakan asli budaya Jawa.
- Masuknya
Budaya Hindhu- Buddha di Indonesia Masuknya budaya Hindu-Budha di
Indonesia menyebabkan munculnya Akulturasi. Kebudayaan Hindu-Budha yang
masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan melalui proses
pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia
tanpa menghilangkan unsur-unsur asli.
- Kebudayaan
Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja karena : •
Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup
tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah
perbendaharaan kebudayaan Indonesia. • Kecakapan istimewa yang dimiliki
bangsa Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk
menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. • Pengaruh kebudayaan Hindu
hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah ada di Indonesia.
Perpaduan budaya Hindu-Budha melahirkan akulturasi yang masih terpelihara
sampai sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses
pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
- Masuknya
pengaruh budaya dan agama Hindu-Budha di Indonesia dapat dibedakan atas 3
periode, yaitu : Periode Awal (Abad V-XI M) 1 Periode Tengah (Abad XI-XVI
M) 2 3 Periode Akhir (Abad XVI-sekarang)
- Periode
Awal (Abad V-XI M) Pada periode ini, unsur Hindu-Budha lebih kuat dan
lebih terasa serta menonjol sedang unsur/ ciri-ciri kebudayaan Indonesia
terdesak. Terlihat dengan banyak ditemukannya patung-patung dewa Brahma,
Wisnu, Siwa, dan Budha di kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara
dan Mataram Kuno.
- Periode
Tengah (Abad XI-XVI M) Pada periode ini unsur Hindu-Budha dan Indonesia
berimbang. Hal tersebut disebabkan karena unsur Hindu- Budha melemah
sedangkan unsur Indonesia kembali menonjol sehingga keberadaan ini menyebabkan
munculnyasinkretisme (perpaduan dua atau lebih aliran). Hal ini terlihat
pada peninggalan zaman kerajaaan Jawa Timur seperti Singasari, Kediri, dan
Majapahit. Di Jawa Timur lahir aliran Tantrayana yaitu suatu aliran religi
yang merupakan sinkretisme antara kepercayaan Indonesia asli dengan agama
Hindu-Budha. Raja bukan sekedar pemimpin tetapi merupakan keturunan para
dewa. Candi bukan hanya rumah dewa tetapi juga makam leluhur.
- Periode
Akhir (Abad XVI-sekarang) Pada periode ini, unsur Indonesia lebih kuat
dibandingkan dengan periode sebelumnya, sedangkan unsur Hindu-Budha
semakin surut karena perkembangan politik ekonomi di India. Di Bali kita
dapat melihat bahwa Candi yang menjadi pura tidak hanya untuk memuja dewa.
Roh nenek moyang dalam bentuk Meru Sang Hyang Widhi Wasa dalam agama Hindu
sebagai manifestasi Ketuhanan Yang Maha Esa. Upacara Ngaben sebagai objek
pariwisata dan sastra lebih banyak yang berasal dari Bali bukan lagi dari
India.
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni & Budaya Bidang
Teknologi Sistem Kalender Sistem Pemerintahan
- Sebelum
pengaruh budaya Hindu-Budha masuk, bangsa Indonesia talah menggunakan
bahasa melayu kuno dan Jawa kuno. Setelah masuknya Hindu- Budha masyarakat
menggunakan bahasa sansekerta dan bahasa podi. Bidan g Sosia l Ekonomi
Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni & Budaya Bidang Teknologi Sistem
Kalender Sistem Pemerintahan
- Bidang
Sosial Ekono mi Sistem Pemerintahan Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni
& Budaya Bidang Teknologi Sistem Kalender Dalam ekonomi tidak begitu
besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena
masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya
pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.
- Bidang
Sosial Ekonomi Sistem Pemerintah an Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni
& Budaya Bidang Teknologi Sistem Kalender Sebelum masuknya Hindu-Budha
di Indonesia dikenal sistem pemerintahan oleh kepala suku yang dipilih
karena memiliki kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota kelompok
lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri Kerajaan yang
dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa secara turun-temurun. Raja
dianggap sebagai keturuanan dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati,
dan dipuja. Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah wilayah
kerajaan secara turun temurun serta meninggalkan sistem pemerintahan
kepala suku.
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidik an Kepercayaan Seni & Budaya Bidang
Teknologi Sistem Kalender Masuknya Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan
masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia
belum mengenal tulisan. Namun dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian
masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis. Bukti pengaruh
dalam pendidikan di Indonesia yaitu : – Dengan digunakannya bahasa
Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam kehidupan sebagian masyarakat
Indonesia. – Telah dikenal juga sistem pendidikan berasrama (ashram) dan
didirikan sekolah-sekolah khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha. –
Bukti lain tampak dengan lahirnya banyak karya sastra bermutu tinggi yang
merupakan interpretasi kisah-kisah dalam budaya Hindu-Budha. Contoh :Empu
Tantular dengan karyanya Sutasoma. – Pengaruh Hindu Budha nampak pula pada
berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama Hindu-Budha.
Sistem Pemerintahan
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidikan Kepercayaa n Seni & Budaya Bidang
Teknologi Sistem Kalender Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia,
bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap
roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Masuknya agama Hindu- Budha
mendorong masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun
tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek
moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu
penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam
keagamaan Hindu-Budha. Sistem Pemerintahan
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni & Buday a Bidang
Teknologi Sistem Kalender 1) Seni Bangunan Seni bangunan tampak pada
bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia
dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi
budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman
megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh
Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur. Sistem Pemerintahan
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni & Buday a Bidang
Teknologi Sistem Kalender 2) Seni Rupa Seni rupa tampak berupa patung dan
relief. Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam
Gandara di Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di
Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief
pada dinding candi seperti pada Candi Borobudur ditemukan relief cerita
sang Budha serta suasana alam Indonesia. Sistem Pemerintahan
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni & Buday a Bidang
Teknologi Sistem Kalender 3) Seni Sastra dan Aksara Periode awal di Jawa
Tengah pengaruh sastra Hindu cukup kuat.Periode tengah bangsa Indonesia
mulai melakukan penyaduran atas karya India.Contohnya: Kitab Bharatayudha
merupakan gubahan Mahabarata oleh Mpu Sedah dan Panuluh. Sistem
Pemerintahan
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni & Buday a Bidang
Teknologi Sistem Kalender 4) Seni Wayang Seni wayang yang sudah popular
dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber
dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan
wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara
daerah satu dan lainnya berbeda. Baik dalam agama Hindu maupun Budha,
keduanya mempercayai adanya hukum karma dan reinkarnasi. Kedua hukum
tersebut mengandung makna filosofis, yaitu bahwa manusia harus berbuat
kebaikan, kebenaran, dan kejujuran agar lepas dari samsara atau
penderitaan. Sedangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu
telah berkembang suatu konsep berupa petuah-petuah, nasehat atau pesan
yang mengandung makna filosofis tentang kebenaran, kejujuran dan kebaikan.
Sistem Pemerintahan
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni & Budaya Bidang
Teknologi Sistem Kalender Pengaruh Hindu-Budha terhadap perkembangan
teknologi masyarakat Indonesia terlihat dalam bidang kemaritiman, bangunan
dan pertanian. Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya
kota- kota pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara.
Selain itu, bangsa Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan
sebagai alat transportasi kemudian mulai dapat membuat perahu
bercadik.Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan
Indonesia terlihat pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik
candi dari agama Hindu maupun Budha. Sistem Pemerintahan
- Bidang
Sosial Ekonomi Bidang Pendidikan Kepercayaan Seni & Budaya Bidang
Teknologi Sistem Kalende r Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan
India. Hal ini terlihat dengan adanya : – Penggunaan tahun Saka di
Indonesia. Tercipta kalender dengan sebutan tahun Saka yang dimulai tahun
78 M (merupakan tahun Matahari, tahun Samsiah) pada waktu raja Kanishka I
dinobatkan jumlah hari dalam 1 tahun ada 365 hari. – Ditemukan
Candrasangkala/ Kronogram ada dalam rangka memperingati peristiwa dengan
tahun/ kalender saka. Candrasangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat/
gambaran kata. Bila berupa gambar harus diartikan dalam bentuk kalimat.
Sistem Pemerintahan
- Masuknya
Budaya Islam ke Indonesia Bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama
Islam, berkembang pula kebudayaan Islam di Indonesia. Unsur kebudayaan
Islam itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan Indonesia
tanpa menghilangkan kepribadian Indonesia, sehingga lahirlah kebudayaan
baru yang merupakan akulturasi kebudayaan Indonesia dan Islam. Akulturasi
kebudayaan Indonesia dan Islam itu juga mencakup unsur kebudayaan Hindu-Budha.
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia Seni Bangunan Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara Seni Musik & Seni Tari Sistem Kalender Sistem
Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia 1) Masjid Dilihat dari
segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di Indonesia yang menampakan gaya
arsitektur asli Indonesia, ciri-ciri sebagai berikut : • Atapnya
bertingkat/tumpang dan ada puncaknya (mustaka). • Pondasinya kuat dan agak
tinggi. • Ada serambi di depan atau di samping. • Ada kolam/parit di
bagian depan atau samping. Contoh : Masjid Agung Cirebon, Masjid Agung
Demak, Masjid Baiturahman di Aceh Seni Bangunan Seni Rupa Seni Sastra
& Aksara Seni Musik & Seni Tari Sistem Kalender Sistem
Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia Sedangkan gaya
arsitektur bangunan masjid yang mendapat pengaruh Islam ialah sebagai
berikut: • Ada hiasan kaligrafi • Memiliki kubah Seni Bangunan Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara Seni Musik & Seni Tari Sistem Kalender Sistem
Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia 2) Makam Ciri-ciri dari
wujud akulturasi padabangunan makam terlihat dari: a. makam-makam kuno
dibangun di atas bukit atautempat-tempat yang keramat. b. makamnya terbuat
dari bangunan batu yang disebutdengan Jirat atau Kijing,nisannya juga
terbuat dari batu. c. di atas jirat biasanya didirikan rumah
tersendiriyang disebut dengan cungkup atau kubba. d. dilengkapi dengan
tembok atau gapura yangmenghubungkan antara makam dengan makam atau
kelompok-kelompok makam. Bentukgapura tersebut ada yang berbentuk kori
agung (beratap dan berpintu) dan adayang berbentuk candi bentar (tidak
beratap dan tidak berpintu). e. Di dekat makam biasanya dibangun masjid,
makadisebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para
wali atauraja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur di Tuban. Pengaruh
budaya Islam terlihat pada huruf dan bahasa Arab, misalnya Makam Puteri
Suwari di Leran (Gresik) dan Makam Sendang Dhuwur di atas bukit (Tuban).
Seni Bangunan Seni Rupa Seni Sastra & Aksara Seni Musik & Seni
Tari Sistem Kalender Sistem Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia 3) Istana Bangunan
istana yang berasal dari peninggalan zaman Hindu- Budha sudah tidak dapat
ditamukan lagi pada zaman Islam. Hal ini karena istana pada zaman itu
dibuat dari bahan yang mudah hancur. Berbeda dengan bangunan istana para
Sultan yang umumnya dibuat dari batu bata dengan semen sebagai perekatnya.
Istana raja merupakan benteng pertahanan terakhir dari suatu Negara
ataukerajaan. Seni Bangunan Seni Rupa Seni Sastra & Aksara Seni Musik
& Seni Tari Sistem Kalender Sistem Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia Dalam perkembangan
sejarah Islam dikenal adanya kalifah, artinya seorang pengganti setelah
Nabi wafat yang bertugas mengurus Negara dan agama, serta melaksanakan
hukum Islam dalam kehidupan Negara. Pengaruh agama Islam di Indonesia juga
terjadi dalam bidang pemerintahan sehingga terjadi akulturasi antara
kebudayaan Islam dan kebudyaan pra-Islam. Sebelum masuknya agama Islam, di
Indonesia telah berkembang sistem pemerintahan dalam bentuk kerajaan. Raja
mempunyai kekuasaan besar dan bersifat turun-temurun. Masuknya pengaruh
Islam mengakibatkan perubahan struktur pemerintahan dalam penyebutan raja.
Raja tidak lagi dipanggil maharaja, tetapi diganti dengan julukan sultan
atau sunan (susuhunan), panembahan, dan maulana. Pada umumnya nama raja
pun disesuaikan dengan nama Islam (Arab). Seni Bangunan Seni Rupa Seni
Sastra & Aksara Seni Musik & Seni Tari Sistem Kalender Sistem
Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia Akulturasi bidang seni
rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot, yaitu seni yang
memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan menggunakan huruf Arab
yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat suci Al Qur'an dan
Hadits.Adapun fungsi seni kaligrafi adalah untuk motif batik, hiasan pada
masjid-masjid, keramik, keris, nisan, hiasan pada mimbar dan sebagainya.
Seni Bangunan Seni Rupa Seni Sastra & Aksara Seni Musik & Seni
Tari Sistem Kalender Sistem Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia 1) Seni Sastra
Kesusastraan pada zaman Islam banyak berkembang di daerah sekitar selat
Malaka (daerah Melayu) dan Jawa. Pengaruh yang kuat dalam karya sastra
pada zaman Islam berasal dari Persia. Misalnya, Hikayat Amir Hamzah,
Hikayat Bayan Budiman, dn Cerita 1001 Malam. Di samping itu, pengaruh
budaya Hindu- Budha juga terlihat dalam karya sastra Indonesia. Misalnya,
Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Sri Rama, Hikayat Kuda Semirang, dan Syair
Panji Semirang. Seni Bangunan Seni Rupa Seni Sastra & Aksara Seni
Musik & Seni Tari Sistem Kalender Sistem Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia 2) Aksara Akulturasi
kebudayaan Indonesia dan Islam dalam hal aksara diwujudkan dengan
berkembangnya tulisan Arab Melayu di Indonesia, yaitu tulisan Arab yang dipakai
untuk menulis dalam bahasa Melayu. Tulisan Arab Melayu tidak menggunakan
tanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Tulisan Arab Melayu disebut
dengan istilah Arab gundul. Seni Bangunan Seni Rupa Seni Sastra &
Aksara Seni Musik & Seni Tari Sistem Kalender Sistem Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia Akulturasi pada seni
musik terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada saat upacara Gerebeg
Maulud. Di bidang seni tari terlihat pada tari Seudati yang diiringi
sholawat nabi, kesenian Debus yang diawali dengan membaca Al Qur'an yang
berkembang di Banten, Aceh, dan Minangkabau. Seni Bangunan Seni Rupa Seni
Sastra & Aksara Seni Musik & Seni Tari Sistem Kalender Sistem
Pemerintahan
- Hasil
Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia Wujud akulturasi budaya
Indonesia dan Islam dalam sistem kalender dapat dilihat dengan
berkembangnya sistem kalender Jawa atau Tarikh Jawa. Sistem kalender
tersebut diciptakan oleh Sultan Agung dari Mataram pada tahun 1043 H atau
1643 M. Sebelum masuknya budaya Islam, masyarakat Jawa telah menggunakan
kalender Saka yang dimulai tahun 78 M. Dalam kalender Jawa, nama bulan
adalah Sura, Safar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil Awal, Jumadil Akhir,
Rajab, Ruwah, Pasa, Syawal, Zulkaidah, dan Besar. Nama harinya adalah
Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Ahad yang dilengkapi hari
pasaran, seperti Legi, Pahing, Pon, Wege, dan Kliwon. Seni Bangunan Seni
Rupa Seni Sastra & Aksara Seni Musik & Seni Tari Sistem Kalender
Sistem Pemerintahan.
MAAF YA KALO ACAK ACAKAN.... :-D